Kamis, Maret 05, 2009

PERLUYA STRATEGI PENGEMASAN YANG TEPAT

Pengemasan merek (packaging) meliputi kegiatan promosi, perlindungan, dan penambahan nilai sebuah produk. Pengemasan dapat menjadi hal yang sangat penting, baik bagi penjual maupun konsumen. Pengemasan dapat menjadikan produk lebih nyaman untuk digunakan atau disimpan. Pengemasan dapat menghindari kebusukan atau kerusakan produk. Pengemasan yang baik akan menjadikan produk lebih mudah untuk diidentifikasikan serta memudahkan promosi merek pada titik pembelian dan bahkan ketika sedang digunakan.


Pengemasan dapat meningkatkan nilai sebuah produk

kemasan yang baru dapat membuat perbedaan penting dalam strategi pemasaran yang baru – dengan memenuhi kebutuhan konsumen secara lebih baik. Terkadang, sebuah kemasan baru menjadika produk lebih mudah dan aman untuk digunakan. Sebagai contoh, saat ini sebagian besar obat-obatan dan produk makanan disegel secara khusus guna mencegah terjadinya kerusakan produk.


Pengemasan mengirimkan pesan

pengemasan dapat mengaitkan produk dengan seluruh strategi pemasaran. Kemasan baterai Energizer yang memiliki ciri kelinci berwarna merah muda, dapat dilihat di iklan televisi yang menarik perhatian dan mengingatkan konsumen bahwa baterai tersebut tahan lama. Kemasan yang baik terkadang memberikan perusahaan lebih banyak efek promosi dibandingkan yang bisa didapat oleh iklan. Pelanggan melihat kemasan di toko-toko, ketika mereka akan membeli produk.


Pengemasan dapat menurunkan biaya distribusi

pengemasan yang lebih protektif sangat penting bagi pabrikan dan grosir. Mereka terkadang harus membayar biaya barang yang rusak dalam pengiriman. Peritel juga memerlukan pengemasan yang protektif. Pengemasan dapat mengurangi biaya penyimpanan dengan mengurangi kerusakan, kebusukan, dan pencurian. Kemasan yang baik juga akan menghemat tempat dan lebih mudah untuk ditangani dan dipajang.


Kode produk uniersal mempercepat penanganan

untuk mempercepat penanganan produk-produk yang cepat terjual, pemerintah dan perwakilan-perwakilan industri telah mengembangkan kode produksi universal (universal product code – UPC) yang mengidentifikasikan setiap produk dengan tanda yang dapat dibaca oleh scanner elektronik. Komputer kemudian mencocokkan setiap kode dengan produk dan harga. Kode-kode ini mempercepat proses pengeluaran dan mengurangi kebutuhan untuk menandai harga setiap barang. Sistem ini juga mengurangi kesalahan yang dilakukan oleh kasir serta mempermudah pengontrolan persediaan dan pelacakan penjualan produk tertentu.


Beberapa Cara Pengemasan Yang Menguntungkan Konsumen dan Pemasar


Peluang untuk menambah nilai

Beberapa faktor keputusan

Contoh

Promosi

Menghubungkan produk dengan produksi



Penentuan merek pada titik pembelian atau pengonsumsian


Informasi produk

Kelinci pada kemasan baterai energizer menjadi pengingat bahwa produk ini “dapat terus dan terus bertahan”


Logo Coke menyapa hampir setiap orang setiap kali kulkas dibuka


Label nutrisi Kraft membantu konsumen untuk memutuskan keju yang akan dibeli, dengan kode UPC mengurangi waktu pemeriksaan dan kesalahan

Proteksi

Untuk pengepakan dan penyimpanan


Dari kerusakan



Dari pengutilan

Pemutar mp3 Sony tetap terjaga dengan adanya pemasangan styrofoam


Segel keamanan tylenol mencegah kerusakan


Kardus pembungkus pisau gillete terlalu besar untuk bisa disembunyikan dalam tangan

Peningkatan produk

Lingkungan



Nyaman digunakan




Menambah fungsi produk

Botol detergen tide dapat di daur ulang


Tube yoplait go-gurt dapat dipencet memudahkan proses makan pada saat bepergian dan situasi baru


Tabung plastik masih dapat digunakan daam kulkas saat produk Cool whip habis


MELINDUNGI NAMA MEREK DAN NAMA DAGANG

Common Law dan Civil Law AS melindungi hak dari pemilik merek dagang dan nama merek. Lanham Act (1946) menjelaskan jenis-jenis tanda (termasuk nama merek) yang dapat dilindungi dan metode pasti untuk melindunginya. Hukum tersebut dapat diaplikasikan untuk barang yang dikirimkan antarnegara bagian atau perdagangan luar negeri.

Lanham Act tidak memaksakan registrasi. Namun, melakukan registrasi di dalam Lanham Act seringkali merupakan langkah pertama untuk melindungi sebuah nama dagang agar dapat dipergunakan dalam pasar internasional. Hal tersebut karena beberapa negara memerlukan nama dagang tersebut diregistrasikan dalam negara asal sebelum mereka dapat melakukan registrasi atau melindunginya.

Anda harus melindungi milik anda
sebuah merek dapat menjadi aset nyata bagi perusahaan. Setiap perusahaan harus mencoba untuk melihat bahwa mereknya tidak menjadi istilah deskriptif umum untuk jenis produknya. Ketika hal ini terjadi, nama merek atau merek dagang menjadi milik publik – dan pemilik akan kehilangan semua haknya. Hal ini terjadi pada nama cellophane, aspirin, shredded wheat, dan kerosene.

Pemalsuan dapat diterima di beberapa tempat
bahkan ketika sebuah produk diregistrasikan secara resmi, pemalsu masih dapat membuat tiruan yang ilegal. Banyak merek terkenal – mulai dari jeans Levi's, jam tangan Rolex, hingga obat mag Zantax – menghadapi masalah ini. Tentu saja tiruan bajakan digital dari lagu, film, dan buku secara rutin dapat dilihat di internet. Pemalsuan ini terutama banyak dilakukan di negara-negara berkembang seperti Indonesia, China, Korea Selatan, dan negara berkembang lainnya. Di Indonesia sebagai contoh, banyak DVD, CD, software, sepatu dan barang tiruan lainnya yang dijual secara ilegal. Pemalsuan dapat menjadi bisnis besar, maka berbagai upaya untuk menghentikannya hanya akan mencapai batas keberhasilan tertentu. Terdapat juga perbedaan dalam nilai-nilai budaya. Di Korea Selatan, misalnya, banyak orang tidak melihat bahwa pemalsuan sebagai hal yang tidak etis untuk dilakukan.

BERBAGAI KONDISI YANG MENDUKUNG PENENTUAN MEREK (BRAND)

Dapatkah anda mengingat kembali nama merek (brand) untuk map arsip, rangka tempat tidur, steker kabel listrik, atau paku? Berdasarkan contoh tersebut, tidaklah selalu mudah untuk membangun merek yang terpercaya.

Kondisi berikut ini mendukung penentuan merek yang sukses :

  1. Produknya mudah untuk dinamai dan diidentifikasikan berdasarkan merek atau merek dagang.

  2. Kualitas produk mudah dipertahankan dan memiliki nilai terbaik dalam hal harga.

  3. Memiliki ketersediaan yang dapat diandalkan dan tersebar. Ketika mulai menggunakan sebuah merek, pelanggan ingin dapat terus menggunakannya.

  4. Permintaan cukup kuat sehingga harga pasar cukup tinggi untuk membuat upaya pembangunan merek menguntungkan.

  5. Terdapat skala ekonomis. Jika penentuan merek sangat sukses, biaya akan turun dan keuntungan meningkat.

  6. Lokasi rak atau tempat pajang yang baik di toko akan membantu. Ini merupakan hal yang dapat dikendalikan oleh peritel ketika mereka memiliki merek untuk produk mereka sendiri.

Secara umum kondisi-kondisi ini kurang lazim di negara-negara atau daerah-daerah yang perekonomiannya kurang berkembang, dan hal tersebut menjelaskan mengapa upaya untuk membangun merek dalam negara-negara kurang berkembang sering kali gagal.